Rabu, April 02, 2008

Jemputan Seminar Penulisan Bersama Asma Nadia-saudara serahim Helvy Tiana Rosa



Telah kutinggalkan cemburu

di sudut kamar gelap

telah kuhanyutkan duka
pada sungai kecil yang mengalir dari mataku
telah kukabarkan lewat angin gerimis
tentang segala catatan hati
yang terhampar di tiap jengkal sajadah
dalam tahajud dan sujud panjangku


(Catatan Hati Seorang Istri, Asma Nadia)






Setiap diri memiliki cerita. Cerita pedih, cerita sedih, cerita gembira. Semua cerita yang dapat dibagi untuk diambil hikmahnya.


Tetapi bagaimanakah cerita itu dapat disampaikan dalam bentuk tulisan yang dapat dinikmati orang lain?


Temukan kiat-kiatnya dalam acara yang dipersembahkan oleh
PPI-UM bersama dengan FLP (Forum Lingkar Pena) Malaysia:




CATATAN HATI SEORANG ISTRI
Menuangkan Pengalaman ke dalam Bentuk Tulisan

bersama

ASMA NADIA
(penulis profesional, co-founder FLP dan
CEO Lingkar Pena Publishing House)




Hari/Tanggal : Sabtu/5 April 2008

Waktu : 10.00-13.00

Tempat : Auditorium IPS Blok B Tingkat I

Tentang Asma Nadia

Asma Nadia adalah penulis profesional yang telah banyak menghasilkan karya dengan banyak penghargaan. Ia juga turut membidani lahirnya Forum Lingkar Pena, sebuah perkumpulan untuk membantu penulis-penulis muda, dan menjadi CEO di Lingkar Pena Publishing House. Selain menulis, Asma sering diminta untuk memberi materi dalam berbagai loka karya yang berkaitan dengan penulisan serta keperempuanan.

Tentang Catatan Hati Seorang Istri

Catatan Hati Seorang Istri adalah catatan kisah-kisah kekuatan para perempuan yang disampaikan kembali oleh Asma Nadia. Adalah juga rekaman perjalanan Asma Nadia sebagai seorang istri dan ibu dari dua orang anak. Adalah juga dialog hati, pertanyaan dan ketidakmengertianny a tentang isi kepala laki-laki. Sebuah buku yang tidak hanya perlu dibaca oleh kaum wanita tetapi juga oleh kaum pria.
Karya Asma Nadia ini dicetak ulang hanya dalam tempo dua minggu dan menjadi best seller.
Komentar pembaca

Tak ada yang bisa menebak ke dalam hati seorang wanita. Dan buku yang ditulis dengan penuh penjiwaan ini akan membuat anda mengerti, mengapa wanita bisa tampil begitu kuat di balik segala kelemah-lembutannya . Karena dia adalah malaikat pelindung bagi hati-hati kecil yang dititipkan Allah padanya. Two thumbs up! (Monica Omardi)
Dalam buku ini Asma Nadia bukan sekadar bercerita tentang perasaan dan tragedi perempuan, namun juga menyampaikan hal-hal yang tak kita sangka dan lebih aneh dari fiksi secara sangat menyentuh (Helvy Tiana Rosa)
The condition under which some Indonesian women are put, as described by Asma Nadia, are really harsh and I felt pain. I was also deeply moved by the writer's warm heart for the female characters in the stories, as well as her deliberate attitude to deal with the subjects.
This is hope, in my opinion. We are human beings before we are artists, before we are men or women, before are Asians. In the other words, we are Asians in the sense that we start from our own reality and we are women in the sense that we will not shut our eyes from the pain around us. (Oh So Yeon, Korean novelist)


Tiada ulasan: