Dalam payah saya cuba membereskan tanggungjawab, dalam sukar saya lalui segala onak dan hambatan. Dan, saya sering terkedang melangsaikan 'hutang lapuk'. Adakala saya kelelahan lantas tertidur kepenatan. Ia saat-saat yang menguji. Teman-teman yang sudi menerima 'kunjungan penyelidikan', saya ucapakan jazakillahu khairan jaza'. Dalam siri musafir pendek sebagai 'tetamu' saya nikmati seadanya kondisi itu. Daerah ilmu yang saya lawati terasa dekat sekali dengan diri, bahkan sudah dinobat daerah kedua dan ketiga saya.
Paling istimewa kunjungan awal Ramadan yang mengujakan di IIUM, sehingga saya 'ceroi' dan liat meninggalkan daerah ini. Saya pasti akan rindukan Kutubkhanah Darul Hikmah, Resource Center, Masjid IIUM, Qari yang mengalunkan ayat suci dan menyihir seluruh indera saya, Prof. Dr. Abdul Razzak as-Sa'di yang halus tuturnya, Imam Jumaat dan Solat Sunat Tarawih yang membuatkan letah-letai saya terlerai tatkala menjadi makmum kalian! Saya menjumpai 'biah solehah' yang pernah saya tinggalkan di Mesir dahulu. Ia seperti rindu yang disambut.
Tazkirah pertengahan tarawih paling menyentuh saya kira, saudara kami menghubungkan TAQWA dengan Ramadan. Dia menegaskan kesukaran mujahadah pemuda dan pemudi yang berjauhan dari perhatian keluarga. Ketaqwaan harus segera dipelihara, bukan hanya gemar menikmati 'makanan segera'. Fitnah sebagai wanita dan lelaki yang belum bernikah harus bersegera mengelaknya. Ramadan, bulan melunakkan hati, raga dan mandiri mukminin. Moga saja saya bisa lalui saat ini dengan kuat. Menyudahkan segala yang tergendala. Mohon doa dan restu semua. IIUM sudah menjadi sebahagian daerah cinta saya! Ramadan kareem!